Selasa, 23 Februari 2010

REPRODUKSI PADA MANUSIA

Sumber : http://edu-articles.com/reproduksi-pada-manusia/


REPRODUKSI PADA MANUSIA
Proses reproduksi pada manusia meliputi:
A. Spermatogenesis
Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Pada tubulus seminiferus testis terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel Sertoli yang berfungsi memberi makan spermatozoa juga sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus yang berfungsi menghasilkan testosteron. Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon.
Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon perangsang folikel (Folicle Stimulating Hormone/FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormone/LH). LH merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder. FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.
Proses Spermatogenesis : Spermatogonium berkembang menjadi sel spermatosit primer. Sel spermatosit primer bermiosis menghasilkan spermatosit sekunder, spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan spermatid, spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa masak. Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH.

Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 - 400 juta sel spermatozoa.

B. Oogenesis
Di dalam ovarium janin sudah terkandung sel pemula atau oogonium. Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer. Saat bayi dilahirkan oosit primer dalam fase profase pada pembelahan meiosis. Oosit primer kemudian mengalami masa istirahat hingga masa pubertas.
Pada masa pubertas terjadilah oogenesis. Oosit primer membelah secara meiosis, menghasilkan 2 sel yang berbeda ukurannya. Sel yang lebih kecil, yaitu badan polar pertama membelah lebih lambat, membentuk 2 badan polar. Sel yang lebih besar yaitu oosit sekunder, melakukan pembelahan meiosis kedua yang menghasilkan ovum tunggal dan badan polar kedua. Ovum berukuran lebih besar dari badan polar kedua.
Pengaruh Hormon dalam Oogenesis. Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH yang merangsang pertumbuhan sel-sel folikel di sekeliling ovum. Ovum yang matang diselubungi oleh sel-sel folikel yang disebut Folikel Graaf, Folikel Graaf menghasilkan hormon estrogen. Hormon estrogen merangsang kelenjar hipofisis untuk mensekresikan hormon LH, hormon LH merangsang terjadinya ovulasi. Selanjutnya folikel yang sudah kosong dirangsang oleh LH untuk menjadi badan kuning atau korpus luteum. Korpus luteum kemudian menghasilkan hormon progresteron yang berfungsi menghambat sekresi DSH dan LH. Kemudian korpus luteum mengecil dan hilang, sehingga aklurnya tidak membentuk progesteron lagi, akibatnya FSH mulai terbentuk kembali, proses oogenesis mulai kembali.
Catatan : Pada laki-laki spermatogenesis terjadi seumur hidup, dan pelepasan spermatozoa dapat terjadi setiap saat. Pada wanita, ovulasi hanya berlangsung sampai umur sekitar 45 - 5O tahun. Seorang wanita hanya mampu menghasilkan paling banyak 400 ovum selama hidupnya, meskipun ovarium seorang bayi perempuan sejak lahir sudah berisi 500 ribu sampai 1 juta oosit primer.

C. Siklus Menstruasi
Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya. Bila sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi perdarahan (menstraasi). Menstruasi terjadi secara perfodik satu bulan sekali. Saat wanita tidak mampu lagi melepaskan ovum karena sudah habis tereduksi, menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi, sampai kemudian terhenti sama sekali. Masa ini disebut menopause.
Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia lain terjadi siklus estrus. Bedanya, pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh, sedangkan pada siklus estrus, jika tidak terjadi pembuahan, endomentrium akan direabsorbsi oleh tubuh.
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada seat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus. Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.

D. Pembentukan Embrio
Peristiwa fertilisasi terjadi di saat spermatozoa membuahi ovum di tuba fallopii, terjadilah zigot, zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula, di dalam morula terdapat rongga yang disebut blastosoel yang berisi cairan yang dikeluokan oleh tuba fallopii, bentuk ini kemudian disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta), sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus).
Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastosit sampai di rongga uterus, hormon progesteron merangsang pertumbuhan uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak mengandung pembuluh darah, serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan embrio.
Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding uterus (melakukan implantasi) dan melepaskan hormon korionik gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara menstrimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya berjonjot dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12 dari fertilisasi.1.
Pembuatan Lapisan Lembaga. Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan di sebelah luar disebut ektoderm, di sebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh ke dalam blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan demikian terbentuklah usus primitif dan kemudian terbentuk Pula kantung kuning telur (Yolk Sac) yang membungkus kuning telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka tidak berkembang, tetapi kantung ini sangat berguna pada hewan ovipar (bertelur), karena kantung ini berisi persediaan makanan bagi embrio.
Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm. Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan lembaga (Germ Layer). Semua bagian tubuh manusia akan dibentuk oleh ketiga lapisan tersebut. Ektoderm akan membentuk epidermis kulit dan sistem saraf, endoderm membentuk saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan, mesoderm membentuk antara lain rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi dan sistem reproduksi.
Membran (Lapisan Embrio). Terdapat 4 macam membran embrio, yaitu :
a. Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)
Kantung kuning telur merupakan pelebaran endodermis berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar, pada manusia hanya terdapat sedikit dan tidak berguna.
b. Amnion
Amnion merupakan kantung yang berisi cairan tempat embrio mengapung, gunanya melindungi janin dari tekanan atau benturan.
c. Alantois
Pada alantois berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme. Pada mammalia dan manusia, alantois merupakan kantung kecil dan masuk ke dalam jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang akan berkembang menjadi tall pusat.
d. Korion
Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion menghilang pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkai badan, pada tangkai badan jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus membentuk ari-ari (plasenta). Setelah semua membran dan plasenta terbentuk maka embrio disebut janin/fetus.
Plasenta atau Ari-Ari. Plasenta atau ari-ari berbentuk seperti cakram dengn garis tengah 20 cm, dan tebal 2,5 cm. Ukuran ini dicapai pada waktu bayi akan lahir tetapi pada waktu hari 28 setelah fertilisasi, plasenta berukuran kurang dari 1 mm. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, makanan dan zat sisa antara ibu dan fetus. Pada sistem hubungan plasenta, darah ibu tidak pernah berhubungan dengan darah janin, meskipun begitu virus dan bakteri dapat melalui penghalang (barier) berupa jaringan ikat dan masuk ke dalam darah janin.
Catatan : Makin tua kandungan, jumlah estrogen di dalam darah makin banyak, progesteron makin sedikit. Hal ini berhubungan dengan sifat estrogen yang merangsang uterus untuk berkontraksi, sedangkan progesteron mencegah kontraksi uterus. Hormon oksitosin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis jugs berperan dalam merangsang kontraksi uterus menjelang persalinan. Progesteron dan estrogen juga merangsang pertumbuhan kelenjar air susu, tetapi setelah kelahiran hormon prolaktin yang dihasilkan kelenjar hipoftsislah yang merangsang produksi air susu.

E. Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah suatu cara yang bertujuan mencegah terjadinya pembuahan, terdapat beberapa metode, antara lain:
a. Tanpa Alat Bantu
Dengan cara tidak melakukan koitus pada masa subur wanita (hari 12 - 16 siklus haid). Cara ini dikenal dengan nama sistem kalender atau abstinensi.
b. Menggunakan Alat Bantu
Mencegah pertemuan ovum dengan spermatozoa, dapat dilakukan dengan berbagai alat bantu, misalnya : kondom, spiral, jelly, dan lain-lain.
c. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan mengikat/memotong saluran vas defereus dikenal dengan istilah vasektomi, atau mengikat/memotong tuba fallopii dikenal dengan istilah tubektomi.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MANUSIA

sumber : www.biology.com/growth/25648dur

Kehamilan terjadi sebagai hasil dari gamet betina atau oosit menyatu dengan gamet jantan, spermatozoa, dalam proses yang disebut "pembuahan". Setelah titik "pembuahan", itu disebut sebagai telur. Penyatuan gamet laki-laki dan perempuan biasanya terjadi melalui tindakan seksual, mengakibatkan kehamilan spontan. Namun, kedatangan inseminasi buatan dan fertilisasi in vitro juga telah membuat kehamilan mungkin dalam kasus di mana hubungan seksual tidak menghasilkan pembuahan. Sebuah janin (juga dieja janin atau janin) adalah mamalia berkembang atau vertebrata yg melahirkan anak hidup lainnya setelah tahap embrio dan sebelum kelahiran. Pada manusia, janin pralahir tahap pengembangan dimulai pada awal minggu ke-11 di usia kehamilan, yang merupakan minggu ke-9 setelah pembuahan.

11 minggu kehamilan: kondisi pada tahap awal janin
Tahap janin dimulai pada awal minggu ke-11. Pada awal tahap janin, janin biasanya sekitar 30 mm (1,2 inci) panjangnya dari mahkota ke pantat, dan berat sekitar 8 gram. Kepala mencapai hampir setengah dari janin 'ukuran. Gerakan bernapas janin diperlukan untuk stimulasi pembangunan paru-paru, dan bukan untuk mendapatkan oksigen. Jantung, tangan, kaki, otak dan organ lainnya yang hadir, tetapi hanya pada awal pembangunan dan operasi yang minimal. Janin tidak mampu merasakan sakit pada awal tahap janin, dan tidak akan dapat merasakan rasa sakit sampai trimester ketiga. Pada titik ini dalam pembangunan, gerakan dan berkedut tak terkendali terjadi sebagai otot, otak dan jalur mulai berkembang.

16-25 minggu setelah pembuahan
Seorang wanita hamil untuk pertama kali biasanya merasa gerakan janin di sekitar 21 minggu, sedangkan wanita yang telah melahirkan setidaknya dua kali biasanya akan merasa gerakan pada minggu ke-20. Pada akhir bulan kelima, janin adalah sekitar 20 cm (8 inci).
26-40 minggu kehamilan
Jumlah lemak tubuh meningkat dengan cepat. Paru-paru belum sepenuhnya matang. koneksi otak Thalamic, yang menengahi input sensoris, terbentuk. Tulang sepenuhnya dikembangkan, tapi masih lunak dan lentur. Besi, kalsium, dan fosfor menjadi lebih berlimpah. Kuku jari mencapai ujung jari. Lanugo mulai menghilang, kecuali pada lengan atas dan bahu. Kuncup payudara kecil hadir di kedua jenis kelamin. Rambut kepala menjadi kasar dan tebal. Kelahiran sudah dekat dan terjadi sekitar 40 minggu. Janin dianggap penuh pada jangka minggu antara 35 dan 40, yang berarti bahwa janin dianggap cukup dikembangkan untuk hidup di luar rahim. Mungkin 48-53 cm (19-21 inci) panjangnya, ketika lahir. Perkendalian gerakan terbatas saat lahir, dan tujuan gerakan sukarela mengembangkan semua jalan sampai pubertas.

Variasi dalam pertumbuhan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan janin antara lain maternal, plasenta, atau janin.

Faktor-faktor maternal termasuk ibu berat badan, indeks massa tubuh, keadaan gizi, stres emosional, pemaparan racun (termasuk tembakau, alkohol, heroin, dan obat lain yang juga dapat membahayakan janin dengan cara lain), dan aliran darah rahim.
Faktor plasenta meliputi ukuran, mikrostruktur (kepadatan dan arsitektur), pusar aliran darah, transporter dan mengikat protein, gizi dan gizi pemanfaatan produksi.
Faktor janin meliputi janin genom, produksi gizi, dan hormon output. Selain itu, perempuan cenderung berat janin kurang dari laki-laki, pada masa jabatan penuh.
Pertumbuhan janin sering diklasifikasikan sebagai berikut: kecil untuk usia kehamilan (SGA), cocok untuk usia kehamilan (AGA), dan besar untuk usia kehamilan (LGA). SGA dapat menyebabkan berat lahir rendah, meskipun lahir prematur juga dapat mengakibatkan berat badan lahir rendah. Berat lahir rendah meningkatkan risiko kematian perinatal (kematian segera setelah lahir), sesak napas, hipotermia, polisitemia, hypocalcemia, disfungsi kekebalan tubuh, kelainan neurologis, dan jangka panjang lainnya masalah kesehatan.

Masalah perkembangan

Anomali kongenital adalah anomali yang diperoleh sebelum kelahiran. Bayi dengan anomali congenital tertentu dari jantung dapat bertahan hidup hanya selama duktus tetap terbuka: dalam kasus seperti ini, penutupan duktus dapat ditunda dengan pemberian prostaglandin untuk memungkinkan waktu yang cukup untuk koreksi bedah dari anomali. Sebaliknya, dalam kasus-kasus ductus arteriosus paten, di mana ductus tidak benar dekat, obat yang menghambat sintesis prostaglandin dapat digunakan untuk mendorong penutupannya, sehingga operasi dapat dihindari.
Sebuah janin yang berkembang sangat rentan terhadap anomali dalam pertumbuhan dan metabolisme, meningkatkan risiko cacat lahir. Satu bidang yang menjadi perhatian adalah gaya hidup wanita hamil pilihan yang dibuat selama kehamilan. Diet ini terutama penting dalam tahap awal pembangunan. Studi menunjukkan bahwa suplemen makanan wanita dengan asam folik mengurangi risiko spina bifida dan cacat tabung saraf lainnya. Makanan lain perhatian adalah apakah wanita makan sarapan. Melewatkan sarapan dapat menyebabkan perpanjangan masa normal lebih rendah daripada wanita nutrisi dalam darah, yang menyebabkan risiko yang lebih tinggi prematur, atau cacat lahir pada janin. Selama waktu ini konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko perkembangan janin sindrom alkohol, suatu kondisi yang menyebabkan keterbelakangan mental di beberapa bayi. Merokok selama kehamilan juga dapat menyebabkan penurunan berat lahir. Berat lahir rendah didefinisikan sebagai 2500 gram (5,5 lb).
Pubertas

Pubertas adalah proses perubahan fisik dimana tubuh seorang anak menjadi tubuh orang dewasa yang mampu reproduksi. Pubertas hormon diprakarsai oleh sinyal dari otak ke gonad (ovarium dan testis). Sebagai tanggapan, gonad menghasilkan berbagai hormon yang merangsang pertumbuhan, fungsi, atau transformasi otak, tulang, otot, kulit, payudara, dan organ reproduksi. Mempercepat pertumbuhan pada semester pertama pubertas dan berhenti di penyelesaian pubertas. Sebelum pubertas, tubuh perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan hampir seluruhnya terbatas pada alat kelamin. Selama masa pubertas, perbedaan besar ukuran, bentuk, komposisi, dan fungsi mengembangkan dalam banyak struktur dan sistem tubuh. Yang paling jelas ini disebut sebagai karakteristik seks sekunder.
Dalam arti sempit, istilah pubertas mengacu pada perubahan tubuh pematangan seksual daripada aspek budaya psikososial dan perkembangan remaja. Masa remaja adalah masa transisi psikologis dan sosial antara masa kanak-kanak dan dewasa. Tumpang tindih sebagian besar remaja masa pubertas, namun batas-batasnya kurang tepat didefinisikan dan sebanyak itu mengacu pada karakteristik budaya psikososial dan pembangunan selama belasan tahun sebagai perubahan fisik pubertas.

Perbedaan antara pubertas laki-laki dan perempuan

Dua perbedaan yang paling signifikan antara pubertas pada anak perempuan dan anak laki-laki pubertas di usia di mana dimulai, dan steroid seks utama yang terlibat.
Meskipun terdapat berbagai usia normal, anak-anak biasanya memulai proses pubertas pada usia 10, anak laki-laki pada usia 12. Gadis pubertas biasanya lengkap pada usia 16 atau 17, sedangkan anak laki-laki pubertas lengkap dengan usia 17 atau 18. Setiap kenaikan ketinggian melampaui usia ini jarang terjadi. Gadis mencapai kematangan reproduksi sekitar 4 tahun setelah perubahan fisik pertama pubertas muncul. Sebaliknya, mempercepat anak laki-laki lebih lambat, tetapi terus tumbuh selama sekitar 6 tahun setelah pertama terlihat perubahan pubertas.

Pada laki-laki, testosteron, sebuah androgen, adalah hormon seks utama. Sementara testosteron menghasilkan semua perubahan jantan dicirikan sebagai virilisasi, produk substansial metabolisme testosteron pada laki-laki adalah estradiol, meski kemudian naik tingkat dan lebih lambat dari pada anak perempuan. Laki-laki "percepatan pertumbuhan" juga dimulai kemudian, mempercepat lebih lambat, dan berlangsung lama sebelum epiphyses sekering. Meskipun anak laki-laki rata-rata 2 cm lebih pendek dibandingkan anak perempuan sebelum masa pubertas dimulai, laki-laki dewasa rata-rata sekitar 13 cm (5,2 inci) lebih tinggi daripada perempuan. Sebagian besar dari perbedaan seks ini ketinggian orang dewasa disebabkan oleh kemudian mulai dari percepatan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih lambat sampai selesai, akibat langsung dari kenaikan kemudian laki-laki dewasa dan menurunkan kadar estradiol.

Hormon yang mendominasi pembangunan perempuan adalah estradiol, estrogen. Sementara estradiol mendorong pertumbuhan payudara dan rahim, juga merupakan hormon utama yang mendorong percepatan pertumbuhan pubertas dan pematangan dan penutupan epifisis. Estradiol naik tingkat sebelumnya dan mencapai tingkat yang lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada pria.


Perubahan fisik pada laki-laki

Rambut kemaluan
Rambut kemaluan sering muncul pada anak laki-laki tak lama setelah alat kelamin mulai tumbuh. Pada anak perempuan, penampilan pertama rambut kemaluan disebut pubarche. Bulu kemaluan biasanya pertama kali terlihat di dorsal (perut) pangkal penis. Beberapa rambut yang pertama digambarkan sebagai tahap 2. Tahap 3 biasanya dicapai dalam 6-12 bulan lain, ketika rambut terlalu banyak untuk dihitung. Pada tahap 4, bulu kemaluan padat mengisi "segitiga kemaluan." Tahap 5 mengacu pada penyebaran rambut kemaluan ke atas menuju paha dan pusar sebagai bagian dari pengembangan rambut perut.
Jenggot dan wajah
Dalam bulan-bulan dan tahun-tahun setelah munculnya rambut kemaluan, kulit daerah lain yang menanggapi androgenik androgen dapat mengembangkan rambut. Urutan yang biasa adalah: ketiak (aksila) rambut, perianal rambut, bibir atas rambut, sideburn (preauricular) rambut, periareolar rambut, dan daerah jenggot. Seperti kebanyakan proses biologis manusia, ini urutan tertentu mungkin berbeda di antara beberapa individu. Lengan, kaki, dada, perut, dan kembali rambut menjadi lebih berat lebih bertahap. Ada berbagai macam dalam jumlah rambut tubuh antara laki-laki dewasa, dan perbedaan yang signifikan dalam waktu dan kuantitas pertumbuhan rambut di antara kelompok-kelompok etnis yang berbeda. Rambut wajah sering hadir di akhir masa remaja, tapi mungkin tidak muncul sampai nanti secara signifikan. Rambut wajah akan terus mendapatkan kasar, lebih gelap dan lebih tebal selama 2-4 tahun setelah pubertas. Beberapa pria tidak mengembangkan rambut wajah penuh hingga 10 tahun setelah menyelesaikan masa pubertas.
Perubahan suara
Di bawah pengaruh androgen, kotak suara, atau laring, tumbuh pada kedua jenis kelamin. Pertumbuhan ini jauh lebih menonjol pada laki-laki, menyebabkan suara laki-laki turun dan memperdalam, kadang-kadang tiba-tiba tapi jarang "lebih malam," sekitar satu oktaf, karena lebih lama dan lebih tebal lipatan vokal mempunyai frekuensi dasar yang lebih rendah. Sebelum pubertas, laring anak laki-laki dan perempuan adalah sama-sama kecil. Kadang-kadang, perubahan suara disertai dengan getaran dari vokalisasi dalam tahap awal suara terlatih. Sebagian besar perubahan suara yang terjadi selama 3-4 tahap pubertas laki-laki sekitar saat puncak pertumbuhan. Kendali dewasa pitch dicapai pada usia rata-rata 15 tahun. Biasanya mendahului perkembangan signifikan rambut wajah dengan beberapa bulan ke tahun.

Otot laki-laki dan bentuk tubuh
Pada akhir pubertas, laki-laki dewasa memiliki tulang yang lebih berat dan hampir dua kali lebih banyak otot rangka. Beberapa pertumbuhan tulang (misalnya, bahu lebar dan rahang) adalah tidak proporsional lebih besar, sehingga terlihat laki-laki dan perempuan yang berbeda bentuk kerangka. Laki-laki dewasa rata-rata memiliki sekitar 150% dari massa tubuh tanpa lemak rata-rata perempuan, dan sekitar 50% dari lemak tubuh.Ini mengembangkan otot terutama selama tahap pubertas, dan pertumbuhan otot dapat terus bahkan setelah laki-laki secara biologis orang dewasa. Puncak dari apa yang disebut "kekuatan lonjakan," laju pertumbuhan otot, dicapai sekitar satu tahun setelah pengalaman laki-laki laju pertumbuhan puncaknya.

Bau badan dan jerawat
Meningkatnya kadar androgen dapat mengubah komposisi asam lemak dari keringat, sehingga yang lebih "dewasa" bau badan. Seperti pada anak perempuan, efek androgen lain adalah peningkatan sekresi minyak (sebum) dari kulit dan jumlah variabel resultan jerawat. Jerawat tidak dapat dicegah atau dikurangi dengan mudah, tetapi biasanya sepenuhnya berkurang pada akhir pubertas. Namun, tidak biasa bagi orang dewasa untuk dewasa menderita serangan sesekali jerawat, walaupun biasanya kurang parah dibandingkan pada remaja.

Perubahan fisik pada wanita
Perkembangan payudara
Pertama tanda-tanda fisik pada wanita pubertas biasanya merupakan perusahaan, tender benjolan di bawah pusat areola (e) dari salah satu atau kedua payudara, terjadi pada sekitar rata-rata 10,5 tahun. Ini disebut sebagai thelarche. Banyak digunakan oleh Tanner pementasan pubertas, ini adalah tahap 2 dari perkembangan payudara (tahap 1 adalah datar, prepubertal payudara). Dalam waktu enam sampai 12 bulan, pembengkakan telah jelas dimulai di kedua belah pihak, melunak, dan dapat dirasakan dan dilihat memperluas melampaui tepi areolae. Ini adalah 3 dari payudara tahap pembangunan. Lain 12 bulan (tahap 4), payudara matang mendekati ukuran dan bentuk, dengan areolae dan papila membentuk sebuah gundukan sekunder. Di sebagian besar wanita muda, gundukan ini menghilang ke kontur payudara matang (tahap 5), meskipun ada begitu banyak variasi dalam ukuran dan bentuk payudara yang dewasa tahap 4 dan 5 tidak selalu secara terpisah bisa diidentifikasi.
Rambut kemaluan
Rambut kemaluan sering terlihat kedua perubahan pubertas, biasanya dalam waktu beberapa bulan thelarche. Hal ini disebut sebagai pubarche. Bulu kemaluan biasanya terlihat di sepanjang labia pertama. Beberapa rambut yang pertama digambarkan sebagai tahap 2. Tahap 3 biasanya dicapai dalam 6-12 bulan lain, ketika rambut terlalu banyak untuk dihitung dan akan muncul pada gundukan kemaluan juga. Pada tahap 4, bulu kemaluan padat mengisi "segitiga kemaluan." Tahap 5 mengacu pada penyebaran rambut kemaluan paha dan kadang-kadang sebagai rambut perut ke atas ke arah pusar. Pada sekitar 15% anak perempuan, rambut kemaluan yang paling awal muncul sebelum perkembangan payudara dimulai.
Vagina, rahim, indung
Permukaan mukosa vagina juga berubah sebagai respons terhadap meningkatnya kadar estrogen, menjadi lebih tebal dan berwarna merah muda kusam (dalam kontras dengan merah terang dari prepubertal mukosa vagina). Keputihan sekresi (fisiologis leukorrhea) adalah efek normal estrogen juga. Dalam dua tahun setelah thelarche, rahim, ovarium, dan folikel dalam ovarium peningkatan ukuran. Ovarium biasanya mengandung kista folikel kecil terlihat oleh USG.
Menstruasi dan kesuburan
Menstruasi yang pertama disebut sebagai menarke, dan biasanya terjadi sekitar dua tahun setelah thelarche. Usia rata-rata menarche pada anak perempuan adalah 11,75 tahun. Waktu antara periode menstruasi (haid) tidak selalu teratur dalam dua tahun pertama setelah menarche. Ovulasi adalah perlu untuk kesuburan, tetapi mungkin atau mungkin tidak menyertai menstruasi awal. Dalam postmenarchal gadis, sekitar 80% dari siklus anovulatoir pada tahun pertama setelah menarke, 50% pada tahun ketiga dan 10% pada tahun keenam. Inisiasi ovulasi setelah menarke tidak terelakkan. Proporsi tinggi gadis-gadis dengan terus ketidakteraturan dalam beberapa tahun siklus menstruasi dari menarke akan terus mengalami ketidakteraturan dan anovulasi berkepanjangan, dan berada pada risiko yang lebih tinggi untuk mengurangi kesuburan. Nubility digunakan untuk menunjuk pencapaian kesuburan.




Bentuk tubuh, distribusi lemak, dan komposisi tubuh
Selama periode ini, juga sebagai respons terhadap meningkatnya kadar estrogen, bagian bawah panggul dan pinggul sehingga memperluas (menyediakan lahir yang lebih besar). Jaringan lemak meningkatkan persentase yang lebih besar dari komposisi tubuh dari pada laki-laki, terutama dalam distribusi perempuan khas payudara, pinggul, pantat, paha, lengan atas, dan pubis. Progresif perbedaan dalam distribusi lemak serta perbedaan jenis kelamin dalam pertumbuhan kerangka lokal berkontribusi pada bentuk tubuh perempuan khas pada akhir pubertas. Rata-rata, pada 10 tahun, anak perempuan 6% lemak tubuh lebih banyak daripada anak laki-laki.
Bau badan dan jerawat
Meningkatnya kadar androgen dapat mengubah komposisi asam lemak dari keringat, sehingga yang lebih "dewasa" bau badan. Ini sering mendahului thelarche dan pubarche oleh satu atau lebih tahun. Efek androgen lain adalah peningkatan sekresi minyak (sebum) dari kulit. Perubahan ini meningkatkan kerentanan terhadap jerawat, kondisi kulit yang karakteristik pubertas. Jerawat sangat bervariasi dalam tingkat keparahan.
Istilah dewasa memiliki setidaknya tiga arti yang berbeda. Dapat mengindikasikan biologis orang dewasa atau dewasa. Mungkin juga berarti tanaman, hewan, atau orang yang telah mencapai pertumbuhan penuh atau sebagai alternatif yang mampu reproduksi, atau hukum klasifikasi dewasa, umumnya ditentukan sebagai orang yang telah mencapai umur secara hukum tetap mayoritas; sebagai lawan dari kecil.

Dewasa dapat didefinisikan dalam biologi, psikologi perkembangan dewasa, hukum, karakter pribadi, atau status sosial. Aspek yang berbeda ini dewasa sering kali tidak konsisten dan kontradiktif. Seseorang mungkin secara biologis orang dewasa, dan memiliki perilaku orang dewasa tetapi masih diperlakukan sebagai anak jika mereka berada di bawah usia hukum mayoritas. Sebaliknya seseorang bisa menjadi dewasa secara hukum tetapi tak satu pun memiliki kedewasaan dan tanggung jawab yang mendefinisikan karakter dewasa.

Coming of age adalah kejadian; melewati serangkaian tes untuk menunjukkan anak siap untuk dewasa atau mencapai usia tertentu, kadang-kadang dalam hubungannya dengan memperagakan persiapan. Sebagian besar masyarakat modern dewasa menentukan hukum berdasarkan hukum-mencapai usia tertentu tanpa memerlukan demonstrasi kematangan fisik atau persiapan untuk dewasa.

Beberapa mengusulkan bahwa perpindah ke masa dewasa melibatkan penyangkalan penataan emosional, menunjukkan proses ini menjadi perlu untuk mengatasi perilaku sendiri, terutama dalam situasi tidak nyaman, dan juga perilaku orang lain.

Kedewasaan biologis
Historis dan lintas-budaya, dewasa telah ditentukan terutama oleh awal pubertas (penampakan karakteristik seks sekunder seperti menstruasi pada wanita, ejakulasi pada pria, dan rambut kemaluan pada kedua jenis kelamin). Di masa lalu seseorang biasanya bergerak dari status anak langsung ke status orang dewasa, sering dengan pergeseran ini ditandai oleh beberapa jenis kedatangan-of-usia tes atau upacara.
Hari ini seperti di masa lalu, paling medis dan kamus bahasa Inggris umum mendefinisikan masa kanak-kanak sebagai periode dari masa kanak-kanak ke masa pubertas, sehingga secara historis dewasa dimulai dengan pubertas. Setelah masa remaja konstruksi sosial diciptakan, dewasa dibagi menjadi dua bentuk: sosial dewasa dan biologis dewasa. Jadi, sekarang ada dua bentuk utama dewasa: biologis orang dewasa (orang-orang yang telah mencapai kemampuan reproduksi, yang subur, atau yang bukti karakteristik seks sekunder) dan sosial orang dewasa (orang-orang yang diakui oleh budaya mereka dan / atau hukum sebagai orang dewasa) . Tergantung pada konteks, orang dewasa juga dapat menunjukkan definisi.
Meskipun hanya sedikit atau tidak ada didirikan kamus memberikan definisi untuk kedua istilah biologi kata orang dewasa, definisi pertama dari orang dewasa dalam beberapa kamus termasuk "tahap siklus hidup binatang setelah kapasitas reproduksi telah tercapai". Dengan demikian, definisi dasar dari kata dewasa adalah masa pubertas dimulai. Meskipun ini merupakan definisi utama dari kata dasar orang dewasa, dua istilah kata dewasa biologis menekankan atau menjelaskan bahwa definisi asli, didasarkan pada awal pubertas, sedang digunakan (yaitu, organisme telah berkembang ke titik penting secara biologis mampu mereproduksi).
Manula
Pada usia tertentu dari kelompok usia ini, kematian akan terjadi. Dan setelah kematian tubuh manusia akan didekomposisi oleh decomposer.

Dalam bagian usia ini, sistem dalam tubuh cenderung lebih uneffective daripada di usia muda. Banyak jenis penyakit akan muncul di usia ini karena sistem gagal. Pada usia ini, para wanita akan memiliki menopause yang merupakan akhir dari siklus menstruasi dan ovulasi akan berhenti. Sangat mungkin bagi para wanita yang telah mengalami menopause untuk memiliki anak atau melahirkan.

Minggu, 21 Februari 2010